oleh

Warga Tani 9 Desa  di Bima Duduki Kantor Bupati

-Liputan Kabupaten Bima-Ikuti Berita Kami Di Apl Google play / Koran Digital EPAPER

Warga 9 Desa Di Bima Duduki Kantor Bupati
Warga kecamatan Belo,saat melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Bupati Bima
Liputannews17.com, kabupaten Bima – Ribuan warga dari 9 Desa di Kecamatan Belo yang tergabung dalam Petani bawang kecamatan belo melakukankan aksi demo ke kantor bupati, Kamis (18/11/2021).
Aksi warga sempat rusuh karena mencoba menerobos kantor bupati yang menyebabkan pagar kantor rusak dan sejumlah kaca kantor bupati bima pecah.

Kerusuhan terjadi karena warga merasa kesal, Bupati Bima Hj Indah Damayanti Putri SE tidak mau menemui pendemo mulai pukul 09.00 hingga pukul 14.30. Namun kerusuhan dapat diredakan aparat kepolisian yang sudah mengawasi dengat ketat aksi Para Petani tersebut.

Aksi unjuk rasa itu merupakan Yang Pertama kalinya mereka lakukan atas anjlok nya harga bawang dan Naiknya harga pupuk dan obat obatan yang tidak sesuai dengan harga het tersebut.

Yogi Warga Cenggu kecamatan Belo Saat Menyampaikan Orasinya pada unjuk rasa mengatakan, Pemerintah Daerah harus memperhatikan kondisi petani saat ini khusus kecamatan belo terkait anjlok nya harga bawang hari ini Dan masalah Pupuk Begitu Langka dan harganya tidak sesuiai harga HET ketika petani membeli pada pengecer dan bukan hanya pupuk obat obatan semakin hari semakin naik bahkan harga pupuk dari harga HET Rp 112.000 dijual diatas HET Rp 150.000 bahkan sampai 200.000. disinilah peran aktif pemerintah kabupaten Bima dalam hal ini lembaga KP3 Sebagai pengawas untuk menindak tegas terhadap pengecer² nakal yang menjual pupuk diatas HET dan harus memberikan sanksi tegas setiap pengecer yang melanggar.

Tuntutan warga diantaranya,mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan segera menciutkan kawasan hutan yang berada dalam wilayah administrasi desa Kecamatan Parbuluan.
Kemudian mendesak sekda sebagai ketua KP3 Untuk melakukan pengawasan secara masif terhadap naiknya harga pupuk dan pestisida. Karena leluasannya pengecer menjual pupuk dan pestisida yang tidak sesuai aturan tersebut karena tidak jalannya Fungsi kp3 sebagai lembaga pengawasan..
Ungkap Yogi.

Pertemuan bupati Bima akhirnya menemui pengunjuk rasa menegaskan bahwa Tututan masa aksi sudah saya terima dalam panen terakhir ini pemerintah memantau bahwa belum ada pengumpul yang mau membeli hasil panen masyarakat oleh karena itu tidak ada kedukaan yang lebih dalam bagi sosok pemipin dan pemerintah ketika melihat penderitaan rakyatnya kita akan carikan solusinya pemerintah akan menyurati kementrian pertanian RI dan kementrian perindustrian dan perdagangan untuk mengedepankan peran Bulok Didalam memanfaatkan dan membeli hasil bawang petani lainnya.

Usai menemui pengunjuk rasa bupati langsung meningalkan para petani tersebut, dan mereka melalui pengeras suara menegaskan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa sebelum ada Titik terang dan ketegasan dari Pemkab Bima Ungkap sala satu korlap aksi tersebut . Mereka pulang dengan tertib.(Red)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

News Feed