LiputanNews17.com, Kabupaten Bima-Adanya dugaan pemberi harapan palsu (PHP) bagi BANK BNI disampaikan Arifin petani asal desa Dena kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima,NTB, yang merasa kecewa dengan pelayanan mereka.
Kata dia, telah dua kali dirinya menandatangani kontrak pencairan dana pinjaman kedua kalinya di tahun 2021 ini. Anehnya, ia menceritakan dia telah tiga kali menandatangani RAB pencairan tapi sampai hari ini belum juga cair sejak belasan bulan September lalu,” akunnya.
“Ia merasa kecewa atas hal ini.Pasalnya, dana dibutuhkan untuk bertani di musim saat ini. Apalagi, dengan kondisi terpaksa uang retenir di pinjam kalau memang komitmen BANK BNI tak mencairkan pinjaman KUR dirinya,” jelas Arifin.
“Kalau tak ada jawaban dalam minggu ini, BANK BNI diduga kuat mempergunakan anggarannya karena telah kita tandatangan pencairan, lalu kemana uangnya ngga masuk masuk ke rekening saya,” kesalnya.
Disisi lain, KUR itu program pusat bagi Para petani. Lalu kenapa BANK BNI mempersulit dirinya, apa ini bukan Pemberi Harapan Palsu (PHP),” dengan nada kesal Arifin sampaikan pada media ini, Sabtu (16/10/2021).
Hingga berita ini diturunkan, pihak bank enggan dikonfirmasi dan selalu beralasan yang ngga ngga.(RED)