Sebagai pemuda, tentunya harus banyak bicara konsep, bukan malah menjual idealisme dengan kedudukan maupun lobi-lobi politik dengan mengharapkan financial.
Anak muda atau pemuda merupakan suatu keadaan sosial masyarakat, yang banyak meramalkan bahwa akan menjadi kelompok generasi yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dalam setiap masa, di suatu negara. Maka tak heran banyak tokoh yang menaruh harapan kepada kaum pemuda untuk kebangkitan bangsa.
Salah satunya Soekarno yang mencoba memanggil pemuda dengan bahasa yang begitu filosofis. Ia ingin mengguncang dunia dengan hanya 10 pemuda saja.
Hal demikian menandakan bahwa pemuda benar-benar menjadi tumpuan bangsa untuk menjadi pelanjut dan penyempurna dari apa yang dimulai oleh para pendiri bangsa ini. Maka memantaskan diri sebagai pemuda yang termasuk dalam golongan yang akan menjadi pelanjut estafet kepemimpinan harus dipersiapkan sedini mungkin.
Seorang pemuda harus memiliki kualitas yang mumpuni di bidang yang ia geluti. Agar menunjukkan pemuda bukan hanya nama saja, melainkan harus dibarengi dengan gagasan yang brilian untuk pengembangan ke depannya. Karena yang menjadi realitas juga, pemuda hari ini hanya banyak bicara yang itu tidak memiliki faedah untuk pengembangan dan pembangunan di daerah masing-masing.
Keterlibatan pemuda dalam semua kancah perpolitikan juga tidak menunjukkan banyak gagasan konsep yang bisa diberikan kepada masyarakat. Seakan hanya menggunakan kekuatan jaringan senior ataupun orang tua untuk mendapatkan kedudukan dalam sebuah kontestasi.
Hal ini bukan lagi sesuatu yang tabu bagi banyak anak muda. Apalagi tren milenial yang disematkan kepada pemuda menambah peluang untuk menjadikan ia lebih baik dalam pembenahan diri.
Konsep Pemuda
Sejatinya pemuda mampu menjadi sebagai role model dalam kehidupan ini. Membicarakan sebuah gagasan atau konsep gerakan untuk memajukan bangsa ini perlu dilakukan dengan memiliki sifat idealitas dalam proses pelaksanaannya. Apalagi dalam perebutan kursi kepemimpinan dalam sebuah organisasi yang menghimpun para pemuda terbaik bangsa ini.
Sebagai pemuda, tentunya harus banyak bicara konsep, bukan malah menjual idealisme dengan kedudukan maupun lobi-lobi politik dengan mengharapkan financial.
Tidak bisa dimungkiri, semua orang suka dengan financial (uang). Samun sebagai seorang pemuda yang memiliki idealisme, kita harus menjaga dan merawat itu semua. Jika idealisme sudah tergadaikan, maka kita tinggal menunggu kehancuran bangsa ini.
Seharusnya, membicarakan konsep untuk kemajuan menjadi tolok ukur dalam setiap kontestasi kepemudaan, melihat konsep yang benar-benar bagus untuk dijadikan sebagai landasan perjuangan merebut kekuasaan.
Radikalisasi Anak Muda
Sayangnya hari ini, konsep itu tidak lagi menjadi hal yang penting. Orang kebanyakan melihat kepentingan politik, serta yang terpenting mampu mendapatkan kedudukan yang strategis. Bicaranya seperti orang yang memiliki banyak segudang konsep, tapi sebenarnya itu hanyalah sebuah metode politik untuk mendapatkan keuntungan.
Seorang pemuda yang memiliki konsep yang baik tidak akan semudah itu untuk menjual idealismenya untuk mendapatkan financial yang banyak. Melainkan ia akan merawat dan memperjuangkan konsep tersebut dilaksanakan.
Politik Anak Muda
Tidak bisa dimungkiri, hari ini banyak anak muda yang tergiur dengan perpolitikan bangsa ini. Tidak tanggung-tanggung, setelah menyelesaikan kuliah, mereka langsung mendeklarasikan diri maju sebagai calon legislator di daerahnya masing-masing. Bahkan ikut pertarungan pemilihan ketua pemuda nasional maupun daerah.
Namun sayang, niatan untuk masuk ke dalam perpolitikan, baik itu di parlemen maupun di OKP, itu hanya mengharapkan ketenaran dan bisa memuluskan untuk bisa memanfaatkan untuk lobi-lobi politik kepada pemerintah. Masuknya ke dunia politik hanya karena memiliki massa yang bisa dimanfaatkan, tanpa memberikan gagasan ke depan apa yang akan diperbuat jika ia terpilih.
Realitas ini makin mengkhawatirkan sebab dunia politik bukan lagi dijadikan sebagai wadah untuk bisa menyejahterakan masyarakat atau orang banyak. Namun menjadi ajang untuk memperkaya diri jika terpilih. Padahal politik itu ialah jalan untuk mengabdikan diri pada nusa dan bangsa, ingin mengubah kesenjangan sosial yang terjadi pada masyarakat dan sebagainya.
Dan itu semua ada di tangan para pemuda, karena harapan begitu besar di para pemuda. Maka salah jika kita hanya banyak bicara tanpa memiliki konsep gerakan. Karena pemuda itu ialah tombak demokrasi yang harus selalu dirawat.
Jangan menjual diri dengan banyak bicara, tanpa adanya konsep yang begitu besar untuk ditawarkan kepada rakyat Indonesia. (Liputannews17.com)