Luputannews17.com, Sumbawa Barat – Kehadiran Ritel Alfamart dan Indomaret kian menjamur di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB). Bahkan sudah merambah hingga ke jalan-jalan pemukiman masyarakat yang berdampak terhadap lumpuhnya usaha masyarakat.
Terkait maraknya ritel Indomaret dan Alfamart tersebut, Zulkifli Bujir, S.Sos Sekjen DPC MOI KSB yang juga pengusaha media di NTB angkat bicara.
Zulkifli Bujir, S.Sos meminta kepada Dinas terkait agar meninjau ulang ritel yang ada di Sumbawa Barat seperti Indomaret dan Alfamart yang semakin bertambah hingga ke wilayah Kelurahan dan Desa, bahkan ada beberapa ritel yang jaraknya berdekatan dan disinyalir menabrak Peraturan Menteri Perdagangan.
“Dengan banyaknya ritel tersebut berdampak kepada usaha menengah kebawah seperti toko kelontong dan UMKM jadi gulung tikar. Tentunya dengan semakin menjamurnya ritel modren masuk KSB, mengancam perekonomian masyarakat lokal kita. Artinya ekonomi KSB saat ini di ujung tanduk, sehingga dipandang penting untuk diselamatkan,” kata Zulkifli Bujir, S.Sos, Rabu (28/07/2021) di salah satu kafe di KSB kepada sejumlah awak media.
Untuk itu, Zulkifli Bujir meminta pihak berwenang melakukan kroscek ke lapangan, ritel seperti Indomaret dan Alfamart, berapa yang memiliki izin dan yang tidak memiliki izin.
Bahkan, tambahnya, selaku putra daerah KSB, dirinya juga sudah berkali-kali menerima laporan dari masyarakat yang memiliki usaha kecil menengah. Mereka mengeluh bahwa pendapatan mereka jauh merosot tajam karena ritel yang saat ini menjamur di KSB berdekatan dengan jualan mereka.
“Kasihan masyakarat cari hidup harus gulung tikar, gara-gara diajak bersaing dengan ritel yang tidak seimbang,” ucap Zulkifli Bujir yang akrab disapa Bang Kief.
Dikatakan Bang Kief, dengan adanya informasi masyarakat ini, dirinya selaku putra daerah KSB merasa prihatin dan peduli dengan nasib semua pelaku UMKM dan Kios kelontong di KSB. Selain itu, ia juga akan melakukan peninjauan terhadap semua gerai Indomaret dan Alfamart.
“Terkait persoalan ini, saya bersama sejumlah kawan-kawan lain sedang menyiapkan strategi dan langkah taktis untuk menyelamatkan ekonomi lokal Sumbawa Barat, agar usaha masyarakat menengah ke bawah hidup dan tidak terkena imbas dari ritel yang ada,” pungkas Bang Kief Aktifis alumnus Malang ini.
Selain itu, lebih jauh ia menjelaskan, Kehadiran gerai modern ini mematikan pedagang kecil lainnya. Hasil surveinya kehadiran toko modern matikan pedagang kecil dengan rasio 1:5.
“Setiap satu Alfamart, bisa mematikan 4-5 pedagang kecil,” ujar Bang Kief. Ia pun meminta pemerintah lebih bijaksana dalam memberikan izin dan menerapkan aturan terhadap keberadaan gerai tersebut.(Red)