Liputannews17.com – Mataram-Lombok Football Club (LFC) resmi melaunching skuad utama untuk mengarungi kompetisi Liga 3 PSSI NTB yang akan dimulai akhir pekan ini. Launching skuad utama LFC dilakukan langsung Presiden LFC H Bambang Kristiono (HBK) di Lombok Astoria Hotel , Rabu malam (24/11). Launching berlangsung semarak.
“Saya telah memerintahkan seluruh pengurus, pelatih, dan pemain LFC untuk segera menyiapkan diri menyambut Liga 3 Provinsi NTB,” kata HBK saat memberi sambutan dalam launching tersebut.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI tersebut memastikan, LFC telah menyiapkan diri dengan sangat baik. Mulai dari persiapan mental, fisik, taktik, dan teknik. Sehingga bisa memenuhi target yang telah dicanangkan. Di tahun pertama berkompetisi di Liga 3 Provinsi NTB, LFC menargetkan langsung juara sehingga membuka peluang LFC bisa promosi ke Liga 2.
HBK mengatakan LFC telah mendatangkan pemain dari Banda Aceh, Jakarta, Surabaya, hingga Papua, untuk mendorong dan menutup celah kekurangan di LFC. Sebelumnya, LFC telah menggelar dua pertandingan persahabatan dengan hasil sekali menang besar dan sekali imbang.
“Saya memiliki tekad menjadikan klub ini sebagai juara. Menuju titik itu kita telah melakukan berbagai usaha dan upaya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, politisi Partai Gerindra yang menjadi Anggota DPR RI dari Dapil NTB 2/Pulau Lombok ini menuturkan bagaimana dia menerima banyak kritik lantaran dituding kurang memiliki rasa kepedulian terhadap daerah menyusul langkah LFC mendatangkan pemain dari luar NTB ketimbang menampung banyak talenta lokal dari NTB.
HBK mengatakan, sebagai klub paling berusia muda, LFC tidak memungkinkan merekrut banyak pemain dari Lombok. Sebab, saat LFC terlahir, para pemain tersebut telah banyak terikat kontrak dengan klub yang ada di Lombok maupun di luar Lombok.
Oleh karena itu, pilihan bagi LFC adalah memaksimalkan merekrut talenta-talenta muda.
Namun begitu, diakuinya, seluruh proses tersebut banyak memiliki tantangan. HBK pun mengungkapkan, banyak pengalaman pahit mendirikan LFC. Pasang surut dan titik jenuh pemain dirasakan. Bahkan kurang percaya diri LFC bisa bertarung dengan klub besar lainnya.
Talenta-talenta yang dikumpulkan tersebut pun banyak orang “melarikan diri” meninggalkan LFC, karena tidak yakin klub bisa berkompetisi di Liga 3. Kali lain, ada talenta muda yang sudah bergabung di LFC. Namun, karena orang tuanya seorang ASN, sehingga muncul intimidasi.
“Terpaksa anaknya saya relakan,” katanya.
Namun HBK tidak menyerah. HBK telah membulatkan tekad untuk membangun klub yang bisa membanggakan para pecinta sepakbola di Bumi Gora. Karena itu, segala tantangan tersebut sebagai dinamika diharapkan bakal membawa LFC menjadi klub juara. Karena, klub-klub hebat di dunia lahir dari banyak dinamika. Dengan akses dan jejaring yang dirinya miliki, para pemain pun kemudian didatangkan.
Saat ini LFC telah memiliki 25 pemain yang menjadi skuad utama. Sebanyak 13 orang adalah talenta-talenta terbaik yang dimiliki NTB. Sementara 12 lainnya, merupakan para talenta dari luar NTB.
Seluruh pemain tersebut tadi malam diperkenalkan. Mereka dipanggil satu per satu untuk tampil di hadapan para tamu undangan. Mereka tampil dengan jersey kandang LFC. Turut diperkenalkan pelatih kepala, asisten pelatih, dan pelatih kiper.
LFC akan dilatih Margono. Mantan pemain Persebaya Surabaya yang memiliki rekam jejak melatih sejumlah klub yang berlaga di liga Indonesia.
Sementara Asisten Pelatih adalah Nanang Hidayat yang memiliki track record yang mumpuni sebagai pelatih gawang. Kemudian Gerrad Pangkali, yang merupakan salah satu pelatih Persipura Jayapura. Terakhir, Pangkali adalah pelatih Tim Pon Papua.
HBK paham, bahwa sebagai klub pendatang baru, tentu jalan yang akan dilalui LFC tak akan mudah. Karena itu, dia mengingatkan seluruh manajemen LFC, para pemain, pelatih dan ofisial, bahwa mereka akan menjalankan tugas yang berat. Namun, melihat kerja keras seluruh tim selama pemusatan latihan dua bulan, juga dalam berbagai pertandingan persahabatan, maka prestasi dan keberhasilan bukanlah suatu hal yang mustahil untuk dicapai LFC.
“LFC akan menyongsong kompetisi dengan spirit, keyakinan dan kepercayaan. Dengan kerja keras dan tekad kuat, tiap pertandingan harus menang, menang, dan menang. Tidak boleh seri. Apalagi kalah,” kata HBK memberi semangat.
Sementara itu, Juru Bicara LFC, Rannya Agustyra Kristiono mengatakan, banyaknya pemain luar Lombok yang berada di LFC, selain karena banyak pemain Lombok telah terikat kontrak dengan klub lain, juga agar para pemain dapat saling belajar, karena memiliki banyak pemain dari berbagai daerah.
“Saya amat bahagia menjadi bagian dari LFC, karena perbedaan menjadi sesuatu yang indah di sini. Aceh, Jakarta, Surabaya, Sorong, dan Jayapura,” katanya.
Meskipun banyak pemain berlatarbelakang berbeda, namun Rannya mengatakan yang mempersatukan LFC adalah kecintaan terhadap sepakbola. Rannya juga mengutip quote dari legenda basket Michael Jordan, yang memiliki pesan jangan pernah menyerah untuk menggapai tujuan.
“Rintangan tidak harus menghentikan kita. Jika kita berlari dan menabrak tembok jangan pernah berlari dan menyerah. Temukan cara mendaki, atau improvisasi menaklukkan. Bila perlu merobohkannya,” katanya.
Selain launching skuad, LFC juga memperkenalkan julukan bagi suporter LFC yakni BABALO. Julukan tersebut dipilih dari ratusan usulan yang berasal dari para pecinta sepakbola di NTB. BABALO adalah akroni dari “Barisan Batur Lombok”. Selain julukan untuk suporter, juga diperkenalkan logo baru LFC yang kini menjadi klub sepakbola dengan julukan Kijang Rinjani.
Dua pemenang uang mengusulkan julukan untuk suporter dan julukan untuk klub tersebut pun tampil di panggung, dan mereka mendapatkan hadiah masing-masing senilai Rp 5 juta.
BABALO, dipastikan akan selalu hadir dalam setiap pertandingan LFC. Mereka bersiap menjadi suporter LFC yang militan. Pantang pulang sebelum klub kebanggaan mereka menuai kemenangan.
Akhir pekan ini, LFC akan mengawali perjalanannya di Liga 3 dengan bertanding di GOR 17 Desember Mataram di Turida dengan menghadapi PLST Lombok Tengah. (Red).