oleh

Lena : Kejam! Anak Saya Sudah Mati Masih Dia Perkosa.

-Hukum & Kriminal-Ikuti Berita Kami Di Apl Google play / Koran Digital EPAPER

Liputannews17.com,  – Dua orangtua mendiang Yuliani A Lie Welkis (19) yakni Andreas Welkis dan Helena Kusnawati Lie Welkis – Baba hadir saat reka ulang kasus pembunuhan anaknya oleh Yustinus Tanaem alias Tinus (42),Kota Kupang.NTT Jumat (28/5/2021) siang.

Keduanya didampingi anak gadisnya yang lain, Lili Welkis (21) dan keluarga lainnya. Mereka menyaksikan langsung aksi Tinus menganiaya, memperkosa dan membunuh anak gadisnya.

Helena, sang ibu, terus menangis dan nyaris pingsan saat melihat pelaku melakukan ulang aksinya membanting korban dan menikam korban pada leher kemudian memperkosa korban saat sudah menjadi mayat.

“Benar-benar kejam. Anak saya sudah mati tapi dia (Tinus) masih sempat memperkosanya. Apa salah anak saya sehingga dia berbuat sekejam itu,” ujar Helena.

Ia juga menangis sesenggukan saat tersangka Tinus digiring dan diapit anggota kepolisian ke lokasi reka ulang.

Sang ibu bahkan sempat meminta agar wajah tersangka diperlihatkan dengan membuka penutup wajah tersangka, namun tidak dikabulkan pihak kepolisian.

“Beri dia hukuman setimpal dengan perbuatannya. Hukum dia seberat-beratnya,” ujar Helena masih dalam tangis nya.

Andreas Welkis pun hanya bisa duduk termenung. Walau sakit hati dan emosi melihat aksi tersangka saat reka ulang tersebut, namun ia tidak bisa berbuat apa-apa. Ia menyerahkan seluruh proses kepada pihak kepolisian.

“Biar polisi yang hukum dia. Kami pasrah dan sudah rela anak kami meninggal di tangan tersangka,” ujarnya.

Andreas dan Helena pun mengapresiasi kinerja kepolisian yang dengan cepat mengungkap kasus ini dan menangkap tersangka.

Keduanya juga minta tersangka dihukum mati karena sudah banyak korban yang diperkosa dan dibunuh.

“Hukum mati saja karena sudah banyak korban dan supaya jangan ada lagi korban lain,” tegas Helena.

Terpisah, Lili Welkis, kakak korban mengaku kalau saat kejadian ia sedang ke tempat kerja dan korban sendirian di kos. Kebetulan korban dan Lili bekerja di tempat yang sama sebagai penjahit di lokasi jahitan milik Hendrik.

sebut, sementara Lili baru bekerja lima bulan. Karena gaji yang masih minim maka korban sempat pulang ke kampung di Noelmina sambil membantu orang tua mereka.

Korban kemudian mencari lowongan kerja melalui media sosial facebook. Rupanya postingan korban ditanggapi tersangka yang menawarkan pekerjaan dan disetujui korban.

Kamis (13/5/2021) pun korban datang ke Kota Kupang dan tinggal di tempat kost Lili di gang Mekar Kelurahan Fatululi.

Jumat (14/5/2021), saat Lili ke tempat kerja, korban sempat berdialog dengan rekan tempat kost dan mengabarkan kalau ia hendak ke luar karena akan dijemput rekannya yang menawarkan pekerjaan

Rupanya korban dijemput tersangka. Dan Tersangka tidak menjemput korban di tempat kost namun korban lah yang ke jalan umum dan dijemput tersangka. Tersangka rupanya menjanjikan korban bekerja sebagai petugas pencatat keluar masuk barang di gudang barang di kawasan Osmok, Kecamatan Alak, Kota Kupang.

Imbalan dari dicarikan pekerjaan ini, korban diminta tersangka agar melakukan hubungan badan namun korban menolak sehingga tersangka membunuh dan memperkosa korban.ungkap Andreas Welkis (Rilisan Media Digtara.com)

4 2 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

News Feed