Kota Bima NTB – Plh Sekda Drs. H. Muhammad Fakhrunraji, ME menerima kunjungan Lembaga Penyiaran Publik RRI Mataram dalam Rangka Pembahasan kerjasama Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah yang bertempat di Ruang Rapat Walikota Bima , Selasa 4 Juli 2023
Dalam kesempatan tersebut Plh. Sekda Kota Bima Drs. H. Muhammad Fakhrunraji, ME di dampingi oleh Staf Ahli Bidang pemerintahan, hukum & politik, asisten I, Kepala Bappeda , Kaban Kesbangpol, Kadis Kominfotik, Kadis Pariwisata dan Kadis Dikpora.
Dalam sambutannya Plh. Sekda menyampaikan terimakasih dan apresiasinya kepada tim RRI mataram yang telah hadir mengunjungi Kota Bima dalam rangka pengajuan usulan kerjasama penyebarluasan informasi pembangunan kepada Pemerintah Kota Bima.
Fakhrunroji menyampaikan bahwa media RRI merupakan radio dengan jangkauan paling luas di Kota Bima, sehingga kalau kerjasama ini dapat terwujud akan memberikan dampak yang signifikan bagi Pemerintah Kota Bima dan mengandung nilai-nilai positif untuk masyarakat dalam mendapatkan informasi pembangunan yang valid dan terpercaya.
Berkaitan dengan penawaran kerjasama dari RRI Mataram, beliau menjelaskan bahwa untuk Tahun 2023 kerjasama dimaksud belum bisa direalisasikan mengingat proses APBD Kota Bima Tahun 2023 sudah berjalan.
“Untuk sementara waktu kita jalani dulu kerjasama tanpa ikatan Mou, karena proses APBD 2023 sudah berjalan. Dan saya berharap pihak RRI Mataram sudah mulai menampilkan beberapa item program yang akan dituangkan dalam kesepakatan kerjasama nantinya seperti promosi-promosi awal kegiatan Pemerintah Kota Bima, dengan harapan melalui promosi tersebut Pemerintah Kota Bima akan lebih tertarik sehingga di tahun 2024 nanti bisa kita realisasikan dengan perjanjian kerjasama ”, tuturnya.
Terakhir Plh. Sekda berharap supaya RRI bisa memberikan andil kepada masyarakat agar menjadi media pendidikan dan pencerahan dalam menyalurkan informasi yang baik dan benar.
“Semoga RRI bisa menjadi media pendidikan untuk masyarakat , sehingga masyarakat kita tercerahkan dengan informasi-informasi yang benar, karena sekarang masyarakat sulit membedakan mana informasi yang hoaks dan mana informasi yang benar”. Tutupnya