liputanNews17.com, Mataram,-Puluhan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Otoritas Jasa Keuangan NTB (OJK), dalam orasinya Juwaedin Koordinator Lapangan mengatakan bahwa para petani di Kabupaten Bima yang mengajukan kredit usaha rakyat (KUR) di BANK BNI Cabang Bima dipersulit proses pencariannya, ungkap lelaki yang akrab dipanggil Bunga Jul saat orasinya, Kamis (21/10).
Masih kata Juwaedin dalam orasinya, menegaskan bahwa para petani harus dilayani dengan serius oleh BANK BNI Cabang Bima terkait dana Kredit Usaha Rakyat (KUR), jangan sampai petani di Kabupaten Bima gagal bercocok tanam gara-gara dana nya tidak dicairkan oleh BANK BNI Cabang Bima, tegasnya.
Ditambahkan Juwaedin, hasil temuannya dilapangan bahwa banyak nasabah (petani) yang lancar bayar KUR tersebut, tapi dipersulit oleh BANK BNI Cabang Bima tanpa ada alasan yang jelas, bebernya.
Senada dengan Juwaedin, Adi Alfaisal, SH. selalu Humas aksi unjuk rasa tersebut mempertanyakan kepada OJK Provinsi NTB terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kabupaten Bima yang sampai hari belum dicairkan oleh BANK BNI Cabang Bima, sedangkan sebentar lagi para petani di Kabupaten Bima akan melakukan cocok tanam, karena mengingat musim hujan sudah tiba, tanyanya.
Adi Alfaisal, SH. Mendesak OJK Provinsi NTB untuk segera panggil Kepala BANK BNI Cabang Bima untuk segera hadir di kantor OJK Provinsi NTB agar persoalan KUR ini diklasifikasi dan tidak ada lagi tanda tanya di masyarakat Kabupaten Bima, desaknya.
“Kami dari Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) segera panggil Kepala BANK BNI Cabang Bima untuk dimintai klarifikasi terkait pencairan dana KUR ini”, tuturnya.
“Kalau tidak segera dipanggil dalam waktu dekat ini, maka kami akan kembali melakukan unjuk rasa di depan Kantor OJK Provinsi NTB, kami akan terus mengawal kasus ini sampai tuntas”, tegasnya.
Sementara itu, Perwakilan OJK Provinsi NTB yang menanggapi aksi Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) mengatakan bahwa BANK BNI Cabang Bima masih melakukan seleksi terhadap nasabah yang mengajukan KUR itu, katanya.
Saat ini pihak BNI melakukan selektif betul, jadi. BNI saat ini sedang melakukan klarifikasi, kalau bahasa Bima nya “Lembo ade wa’u”, ucapnya.
“Kami akan panggil Kepala BANK BNI Cabang Bima, tapi teman-teman LAPAS NTB harus bersurat ke kita dulu, supaya ada dasar kita untuk panggil BNI Cabang Bima”, tandasnya.
Adapun tuntutan Lembaga Advokasi Pemuda Anti Korupsi Nusa Tenggara Barat (LAPAS NTB) yakni, 1. Meminta Kepada BANK BNI Cabang Bima untuk segera mencairkan dana KUR di Kabupaten Bima, 2. Copot Kepala BANK BNI Cabang Bima dan Direktur Utama PT BANK BNI karena dinilai gagal menjalankan tugasnya, 3. Meminta dan mendesak Kementerian Pertanian untuk segera putuskan kerjasama dengan PT BANK BNI terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), tuntutannya.
Sementara itu, Kepala BANK BNI Cabang Bima belum bisa dikonfirmasi oleh wartawan media ini, dikarenakan nomor kontaknya tidak ada.(Red)