Perubahan iklim menjadi ancaman di 42 negara di dunia, termasuk Indonesia. Fenomena El Nino saat ini tengah mengancam hampir separuh negara di belahan bumi.
Fenomena El Nino terjadi akibat tingginya suhu permukaan air laut yang bisa mempengaruhi curah hujan, memicu kekeringan serta dapat mengganggu produksi pertanian karena kurangnya pasokan air akibat kekeringan panjang.
Hal tersebut mengharuskan Indonesia, termasuk Kota Bima untuk mendorong serta menyiapkan langkah-langkah antisipasi, termasuk mempersiapkan strategi pada lonjakan harga kebutuhan bahan pokok, salah satunya pasokan beras yang saat ini mengalami lonjakan harga yang begitu signifikan.
Menyikapi hal ini, Pemerintah Kota Bima melalui Asisten 2 Setda Kota Bima Drs. H. Abdul Gawis memimpin rapat koordinasi bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Bertempat di Ruang Rapat Sekda Kota Bima yang dihadiri oleh Kepala Perangkat Daerah, Kabag Ekonomi, Bulog Cabang Bima, BPS Kota Bima, KPPN Bima serta Kasat Intelkam Polres Bima Kota. Kamis, 5 Oktober 2023.
Drs. H. Abdul Gawis menyampaikan, dalam rangka menyikapi hal serius ini, diminta kepada seluruh jajaran terkait untuk segera mengambil langkah tindakan serius untuk mengantisipasi dan menekan lonjakan kebutuhan bahan pokok, terutama beras yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat kita.
Menurut H. Gawis, pihaknya telah menerima laporan dan masukan dari berbagai pihak, terutama adanya laporan dari pihak kepolisian serta OPD terkait tentang adanya oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan ini.
Operasi pasar murah yang dilakukan di pasar raya dimanfaatkan oleh pengecer dan masyarakat dari luar Kota Bima membeli dengan harga murah, kemudian dijual dengan harga tinggi ditengah masyarakat.
“Ini perlu dipangkas, karena tujuan dari Operasi pasar murah ini diharapkan dapat menekan harga bahan pokok, terutama beras agar tidak mengalami kenaikan. Langkah nya kita rubah, operasi pasar kita lakukan ditiap kelurahan se Kota Bima secara acak,” ujarnya.
H. Gawis menambahkan, selain itu diharapkan juga kepada pihak kepolisian untuk berkoordinasi dengan ASDP Pelabuhan Sape. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya ekspor beras dari Kota Bima untuk dijual diwilayah timur dan sekitarnya.
Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada Perum Bulog Cabang Bima karena telah melakukan langkah antisipasi dengan menyiapkan stok kebutuhan beras di wilayah Kota Bima hingga Dompu dengan jumlah 1,5 ribu ton untuk kebutuhan hingga Februari 2024 mendatang yang didatangkan dari Sumbawa.
“Atas nama pemerintah Kota Bima sekali lagi saya sampaikan ucapan terima kasih. Mudah-mudahan upaya dan langkah bersama kita semua dapat menekan laju inflasi yang menjadi perhatian serius semua pihak, bahkan menjadi perhatian dunia saat ini,” punkasnya.
“Insya Allah, kita mulai operasi pasar murah tiap kelurahan dimulai besok di Kelurahan Mande dan Sadia, diharapkan kepada aparat kepolisian dan satpol PP untuk mengawal serius hal ini”. Tutupnya.