Jakarta – Elektabilitas Ganjar Pranowo kukuh bertengger di puncak mengalahkan kandidat calon presiden lain, seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Hal itu diungkap Lembaga Survei Charta Politika Indonesia dalam rilis terhadap temuan survei terbarunya, Selasa (29/11/2022).
Charta Politika menyebut, dalam simulasi 10 nama kandidat calon presiden (Capres), Ganjar meraup elektabilitas sebesar 32,6 persen. Perolehan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu mengalami kenaikan ketimbang temuan survei pada September lalu. Di mana elektabilitas Ganjar saat itu berada di angka 31,3 persen.
Ganjar bertengger puncak: Dengan perolehan itu, Ganjar tetap bertahan memuncaki takhta elektabilitas. Di bawah Ganjar ada nama Anies Baswedan yang berhasil meraup elektabilitas sebesar 23,1 persen.
Anies juga terus mengalami tren peningkatan elektabilitas dibanding temuan survei pada September lalu yang baru menyentuh angka 20,6 persen. Anies bahkan berhasil menekuk Prabowo hingga tersungkur di urutan ketiga puncak takhta elektabilitas.
Anies salip Prabowo: Prabowo mengalami tren penurunan elektabilitas dari semula 24,4 persen, kini hanya di angka 22,0 persen. Setelah Prabowo ada nama Ridwan Kamil yang memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 5,6 persen.
Diikuti nama-nama lain, yakni Agus Harimurti Yudhoyono (3,5 persen), Sandiaga Uno (2,0 persen), Khofifah Indar Parawansa (1,6 persen), Puan Maharani (1,6 persen), Airlangga Hartarto (1,5 persen), dan Erick Thohir (1,4 persen). Sementara mereka yang memilih tidak menjawab sebanyak 5 persen.
“Kalau kita lihat ada pola yang sebetulnya sudah mulai makin terbaca ya. Pertama menurut saya, pertarungan ini baik dari sisi tren ataupun dari sisi cross tabulasi wilayah atau penguasaan wilayah cenderung mengerucut bukan lagi berbicara tiga nama, spekulasi saya ini akan mengerucut pada Ganjar dan Anies,” ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya atau Toto.
Terkerucut dua nama: Hal itu dibaca Toto lantaran penguasaan wilayah yang semula masih tersebar ke tiga nama tokoh, yakni Ganjar, Anies dan Prabowo, namun kini hanya Ganjar dan Anies saja.
“Kenapa? Saya pikir simpel, pertarungan 2024 tak terlepas dari pertarungan dua pemilu sebelumnya yang mengakibatkan ada polarisasi dalam skala tertentu dengan berbagai variabel. Dan suka atau tidak dalam konteks brand image sosok yang paling dianggap melekat sebagai penerus Jokowi adalah Ganjar Pranowo,” katanya.
Sementara Anies sendiri, menurut Toto lekat dengan wajah antitesis dari Jokowi.
Elektabilitas Ganjar memang terus mengalami kenaikan. Menurut garis waktu dari Desember tahun lalu, elektabilitas Ganjar baru bertengger di angka 28,2 persen. Kemudian dalam temuan survei Charta Politika pada April 2022, elektabilitas Ganjar merangkak naik ke angka 29,2 persen.
Di bulan Juni, elektabilitas kader PDI Perjuangan itu menyentuh angka 31,2 persen. Diikuti kenaikan di bulan September dan November yang masing-masing menyentuh angka 31,3 persen dan 32,6 persen.
Terlihat dari pola tersebut, elektabilitas Ganjar dalam tempo kurang dari setahun telah mengalami peningkatan sekitar 4,4 persen.
Metode: Survei Charta Politika dilakukan lewat wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan metode sampling multistage random sampling. Jumlah sampel terdiri dari 1.220 responden dengan kriteria minimal berusia 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih.
Survei dilakukan pada 4-12 November 2022 di seluruh kelurahan/desa di Tanah Air. Charta Politika mematok Margin of Error 2,83 persen. Dan mematok quality control sebesar 20 persen dari total sampel. Artikel ini udah pernah tayang di ( Asumsi.co )