Liputannew17.com, Kabupaten Bima – Adventist Development and Relief Agency (ADRA) Indonesia dengn didukung penuh European Commission Humanitarian Aid (ECHO) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima Kamis (10/6) mengadakan Workshop Build Back Better Membangun Rumah Tahan Bencana (Gempa dan Siklon) yang diikuti secara tatap muka oleh 39 peserta dan 20 peserta tatap maya (virtual) baik dari ADRA Indonesia maupun lembaga internasional di Aula Utama Kantor Bupati Bima.
Program Director ADRA Indonesia, Karlo Purba yang secara daring membuka Workshop tersebut memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Bima dan berbagai elemen yang hadir untuk bersama-sama membahas konsep hunian yang aman terhadap bencana di Kabupaten Bima.
Senada dengan Karlo, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima Aries Munandar, ST.MT pada kesempatan tersebut memaparkan, Workshop ini merupakan langkah BPBD bersama dengan ADRA dan ECHO dalam aspek mitigasi non struktural. “Forum ini untuk merespon apa musibah yang terjadi di Kabupaten Bima dan pendekatan kita mencoba mengupas terkait dengan teknologi bangunan dengan pendekatan mitigasi kebencanaan dan menghadirkan narasumber nasional. Pada saat yang sama juga mencoba menjajaki kemungkinan penggunaan teknologi barang yang sederhana seperti kawat yang diaplikasikan di bangunan-bangunan yang ada di Kabupaten Bima”. Imbuh Aries.
Regency Coordinator ADRA Robert D.Saunoah mengatakan, ADRA didukung oleh ECHO berpikir bahwa bencana yang terjadi beberapa waktu lalu membuat rumah banyak mengalami kerusakan. “Sebagai respon dan kepedulian ADRA maka dilakukan beberapa kegiatan antara lain pendataan dampak bencana, melakukan promosi kesehatan di desa Sanolo kecamatan Bolo dan yang terakhir Workshop khusus untuk membangun hunian yang aman terhadap bencana”.
“Kita ingin workshop ini mendapatkan masukan-masukan yang terkait dengan bagaimana membangun rumah yang tahan terhadap gempa dan siklon, juga dengan hadirnya kalangan pemerintah, unsur TNI/Polri dan organisasi masyarakat akan bersama-sama berpartisipasi memberikan masukan bentuk rumah yang cocok untuk Kabupaten Bima”. Ungkapnya.
Untuk tujuan tersebut, workshop menghadirkan tiga narasumber yang memiliki kepakaran di bidang nya yaitu Teddy Boen (Pakar Bangunan Rumah Tahan Gempa) yang memaparkan “Konsep dan Desain Bangunan Tahan Gempa”, J. Juliasman (Homes and Communities Sr. PO – CRS) mengulas “Konsep dan Desain Bangunan Tahan Bencana Siklon” dan Dedy Mawardi ( SOLUD NTB) yang menguraikan “Konsep dan Desain Bangunan Sesuai Konteks Lokal”.
Workhop juga menampilkan tiga orang penanggap yaitu Taufik, ST.MT, (Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Bima), Aries Munandar, ST.MT (Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bima) dan Ir. H. Nggempo, MMT, (Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bima)
Ke depan diharapkan ada kebijakan-kebijakan dalam program pembangunan yang memperhatikan berbagai sisi bagaimana membuat bangunan yang tahan gempa dan siklon”. Tutup Robert.
(PUSDALOP BPBD diidukung oleh Tim Komunikasi Publik Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Bima)