Liputannews17.Com, Lombok Barat – Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah mendorong santri Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat pandai menghasilkan uang. Salah satunya dengan cara menjadi menumbuhkan wirausaha di kalangan santri. Hal itu disampaikan Dr Zulkieflimansyah saat membuka Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim (IKAPPNH) ke-4 di Ponpes Nurul Hakim, Kediri, Lombok Barat Sabtu, (26/3).
Bang Zul sapaan karib politisi Partai Keadilan Sekahtera (PKS) itu mengatakan sudah saatnya alumni pondok pesantren lebih banyak menjadi pengusaha. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan santri maupun alumni pondok pesantren. Terutama pada era tekhnologi informasi saat ini.
Didampingi Inspektur Provinsi NTB Ibnu Salim, Bang Zul menceritakan bagaimana seorang santriwati Nurul Hakim yang sukses dalam usaha kosmetik hasil karya sendiri. Santriwati itu memanfaatkan pasar online untuk menjual produknya. Lambat laun usahanya pun lancar dan menghasilkan uang. Bahkan bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitarnya. “Itu sangat luar biasa. Santriwati ini bukan anak orang kaya, hanya modal menguasai bahasa Inggris dia bisa jadi pengusaha,” ujar Bang Zul.
Apa yang diwujudkan santriwati itu harus menjadi inspirasi dan motivasi pondok pesantren untuk memunculkan bibit-bibit pengusaha muda di NTB. Artinya, alumni pondok pesantren tidak hanya manguasai ilmu agama, fasih membaca Alquran. Tapi juga fasih menghsilkan uang.
Upaya lain yang perlu dilakukan adalah membangun sekaligus merawat jejaring baik di level nasional maupun internasional. Dia mencontohkan bagaimana Universitas Harvard di Amerika Serikat menjadi besar berkat peran alumninya yang berhasil mengumpulkan dana dan dikelola oleh ahli keuangan sehingga universitas tersebut semakin besar. “Jangan punya ilmu tinggi tapi nggak bisa cari uang. Hanya bisa bikin proposal, gambar masjid rusak ada pembebasan lahan di sampingnya,” ungkapnya.
Alumni pondok pesantren juga harus mampu membangun bisnis besar dan tentu harus kuat bahkan tahan banting. Untuk menjadi seperti itu membutuhkan tekad kuat serta komitmen. Dia optimistis alumni Nurul Hakim bisa mewujudkan hal itu.
Di tempat yang sama Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nurul Hakim TGH. Muharrar Mahfudz menegaskan alumni Nurul Hakim harus berkiprah baik di bidang keilmuan maupun sosial kemasyarakatan. Ikut membantu pemerintah baik dari tingkat desa hingga pusat. “Saya bangga ada alumni Nurul Hakim yang bergerak di bidang home industri, bisnis online, dan sebagainya,” kata TGH Muharrar.
Terkait itu, dia mendorong alumni Nurul Hakim ikut berkiprah dalam bidang ekonomi sehingga mampu meningkatkan perekonomian ummat. Terlebih saat ini alumni Ponpes Nurul Hakim sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia.
Senada dengan Gubernur, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan Kementerian Agama Kantor Wilayah NTB untuk mengembangkan industri kopiah yang merupakan produk asli Kediri, Lombok Barat. Kopiah itu selanjutnya dipasarkan kepada santri pondok pesantren maupun madrasah tsanawiyah dan aliyah di NTB.
Mantan Ketua KPUD NTB itu mengatakan peran pondok pesantren dan tokoh agama sangat besar bagi masyarakat. Pihaknya juga mendorong penggunaan produk lokal terutama di bidang kuliner sehingga perekonomian masyarakat terus berkembang.
“Alumni Pondok Pesantren Nurul Hakim kami harapkan ikut menyosialisasikan program itu,” paparnya.
Pembukaan Mubes IKAPPNH itu dihadiri sejumlah penjabat baik TNI dan Polri serta tokoh masyarakat dan beberapa alumni Nurul Hakim seperti Ale Alkhairi, Cagub Gerindra, Karman BM Aktivis Nasional, Dr. M. Sai Dosen UIN Mataram, Dr. Bajang Asrin Aktivis dan Akademisi Unram dan beberapa alumni lain dengan latar belakang beragam.(Red)