Direktur Utama CV. Rahmawati Sila H.Ibrahim
Liputannews17.Com, Kabupaten Bima – Direktur utama CV. Rahmawati H. Ibrahim menyatakan, kami tidak memiliki kewenangan mengatur harga pupuk non subsidi. Sebab pupuk non subsidi adalah untuk perusahaan dan pelaku usaha, berbeda dengan pupuk subsidi yang merupakan program pemerintah untuk membantu petani.
“Wewenang dan pengguna pun sudah jelas beda antara non subsidi dengan pupuk subsidi,” katanya, kamis (2/12/2021) menanggapi polemik mahalnya pupuk non subsidi yang dikeluhkan para petani bawang Merah di kabupaten Bima Kami menegaskan kami hanya sebatas distributor bukan menentukan harga pupuk tersebut ungkap h ibrahim Via selulernya.
Demikian pula, lanjut H Ibrahim, dalam alokasi dan distribusi pupuk non subsidi dan subsudi juga berbeda. Pupuk subsidi menjadi tanggung jawab pemerintah, sehingga alokasi dan distribusi pupuk tersebut harus sesuai dengan kebutuhan dan tepat sasaran (RDKK). Sedangkan pupuk non subsidi tidak ada batasan sesuai permintaan pasar.
Namun, untuk kualitas produk antara pupuk subsidi dan non subsidi sama. Pupuk bersubsidi diatur oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan (Menperindag) harus memenuhi enam prinsip, yaitu jenis, jumlah, harga, tempat, waktu dan mutu. Bila memang ditemukan kualitas pupuk subsidi yang kurang bagus mungkin disebabkan adanya oknum yang mengoplos atau memalsukan pupuk tersebut.
“Jadi yang membedakan adalah pada harga di mana pupuk bersubsidi lebih murah karena disubsidi oleh pemerintah. Meski harga murah bukan berarti memiliki kualitas yang lebih rendah, tetap berkualitas sama dengan pupuk non subsidi,” ujarnya.
Seperti diketahui CV Rahmawati sila melalui Direktur utamaya H Ibrahim kami sudah malakukan pertemuan sejumlah pengecer pada wilayah kami sudah ada keputusan bersama, Tutupnya.(Red)
