Liputannews17.com, Yogyakarta – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM Nusantara), Dewan Eksekutif Mahasiswa Perguruan Tinggi Islam Negeri (DEMA PTKIN Indonesia), BEM Perguruan Tinggi Muhammadiyah Indonesia (PTMI), Dewan Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Informatika dan Komputer Nasional (DPP Permikomnas), Aliansi Mahasiswa dan Aktivis (AMAN Indonesia) berkolaborasi dengan Kepolisian Republik Indonesia untuk menghadirkan vaksinasi nasional yang terbuka di provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Gerakan vaksinasi kali ini menargetkan kepada 5.000 mahasiswa, yang juga melibatkan penyandang disabilitas. Dengan menjadikan penyandang disabilitas sebagai salah satu target vaksinasi, pusat vaksinasi ini menghadirkan berbagai fasilitas dan akses yang ramah bagi mereka.
Gerakan Vaksinasi Mahasiswa Nasional telah menjadi mitra strategis pertama pemerintah Indonesia dalam menyukseskan program vaksinasi nasional dengan pendekatan teknologi sejak Juli 2021, dan telah membantu mendistribusikan vaksin ke puluhan ribu mahasiswa di Indonesia di lebih dari 10 kota dan kabupaten hingga kini.
Gerakan Vaksinasi Mahasiswa Nasional berlokasi di GOR Universitas Negeri Yogyakarta dan beroperasi pada Rabu, 25 sampai Kamis, 26 Agustus 2021.
Dimas Prayoga, Koordinator Pusat BEM Nusantara mengatakan, seperti yang direncanakan sebelumnya, kita akan melakukan serbuan vaksinasi di satu titik di Yogyakarta yaitu GOR UNY yang akan menyasar 5.000 ribu vaksin.
“Ini akan kita laksanakan selama 2 hari, tanggal 25 hingga 26 agustus,” ujar Dimas ditempat konferensi pers Rabu (25/08/2021).
Di hari pertama pihaknya menargetkan ada sekitar 3000 orang yang akan divaksin. Namun jika peminatnya bertambah maka pihaknya tidak menutup kemungkinan akan menambah pasokan vaksinnya.
Onky Fachrur Rozie, Koordinator Pusat DEMA PTKIN Indonesia juga menyampaikan satu wilayah yang dipilih pelaksanaan vaksin adalah satu lokasi yang selama ini vaksinasinya masih rendah.
Sehingga pihaknya berinisiatif menggenjot vaksinasi tersebut di ranah mahasiswa. Onky juga menyebut bahwa mahasiswa Yogyakarta menyambut baik gerakan vaksinasi ini.
“Saya melihat bahwa animo mahasiswa Jogja datang ke gerakan vaksinasi ini cukup besar,” tambahnya.
Nur Eko Suhardana, Koordinator Presidium Nasional BEM PTMI, menyampaikan untuk vaksinasi kali ini pihaknya menggunakan vaksin jenis sinovac sesuai yang mereka terima dari Polri. Vaksin ini mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan semua mahasiswa yang datang.
Pihaknya juga sengaja memilih GOR UNY yang areanya cukup luas sehingga pihaknya bisa dengan leluasa melakukan pengaturan jarak. Dan selama pantauan yang ia lakukan, mahasiswa di Yogyakarta cukup tertib mengikuti kegiatan vaksinasi ini.
“Pada hari kedua, total peserta vaksin berjumlah 5.528,” ujarnya, Kamis, (26/08/2021).
Untuk memperlancar kegiatan ini pihaknya mengerahkan 150 orang tim vaksinasi yang sengaja didatangkan dari beberapa kampus yang tersebar di Yogyakarta.
Ginka FBR Ginting, Ketua Umum AMAN Indonesia menjelaskan adanya tambahan vaksin bagi mahasiswa. Dalam sehari sedikitnya bisa menjangkau 3.000-3.600 mahasiswa yang sudah tervaksin.
“Alhamdulillah target peserta vaksin terpenuhi dan tercapai, bahkan lebih,” ujarnya.
Khusniyati, Ketua Umum DPP Permikomnas dalam konferensi pers nya mengatakan kegiatan ini juga menggunakan pendekatan yang mengedepankan teknologi untuk memberikan pengalaman yang lebih nyaman bagi penerima vaksin mulai dari proses pra-registrasi, jadwal vaksinasi, pra-skrining serta penerapan pendaftaran melalui layanan kesehatan yang didukung oleh infrastruktur digital DPP Permikomnas, yang bekerja sama dengan Polri untuk pelaksanaan vaksinasi yang lebih efisien.
“Kita harus memberikan pelayanan untuk peserta vaksin yang terbaik,” tutup Khusni.(Red)