Liputannews17.com kabupaten Bima — Di Kecamatan Monta, Desa Simpasai adalah salah satu desa penghasil padi terbanyak di Kabupaten Bima. Masyarakat setempat pun 90 porsen berprofesi sebagai petani padi. Namun, sistim irigasi seperti Dam yang dibutuhkan oleh petani jauh dari perhatian pemerintah.
Mengiris hati bila melihat Dam Dadi (Raba Dadi) yang terletak di Desa Pela sebagai irigasi vital yang mengairi ratusan hektar sawah yang sudah puluhan tahun tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah terkait.
Dam Dadi (Raba Dadi) sejak jaman tidak enak hingga sekarang masih menggunakan alat seadanya yaitu batang kayu dan tanah yang dimasukan dalam karung disusun petani setempat hingga bisa menampung air yang hanya bertahan satu sampai dua pekan saja, kemudian mengalami kerusakan.
Setiap musim hujan tiba, Dam Dadi (Raba Dadi) sangat rentan diterjang Banjir sehingga menyebabkan sawah-sawah para petani tidak diairi air sampai berminggu – minggu.
Petani mengharapkan perhatian serius pemerintah agar membangun Bendungan atau Dam sebagai konstruksi yang tidak salah fungsinya.
Sekarang para petani membuat penahan atau pembagian air drngan mengunakan balok balok kayu seadanya dan sekaligus untuk menahan laju air serta untuk mengalirkan air ke sawah-sawah mereka, mempermudah para petani bercocok tanam .(Red)